Mengharukan, Ini Jawaban Putin Mengenai Palestina
Pernyataan mengharukan datang dari pesiden russia yakni Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan, Rusia siap membantu Palestina untuk meraih kemerdekaan mereka. Hal itu disampaikan Putin dalan sebuah pesan untuk menandai Hari Solidaritas Internasional dengan Rakyat Palestine.
"Negara Rusia, yang merupakan anggota tetap Dewan Keamanan PBB, dan merupakan salah satu Kuartet Timur Tengah, menekankan sikap utama dukungan mereka terhadap hak rakyat Palestina untuk menyegel nasib mereka sendiri.
Penyataan Menggemakan solusi yang adil dan mendetail untuk konflik di Timur Tengah sesuai dengan keputusan DK PBB, Putin mengatakan, sebuah negara Palestina dengan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya harus ditegakkan.
Adapun Hari Solidaritas Internasional dengan Rakyat Palestina sendiri ditandai setiap tahun pada tanggal 29 November, bertepatan dengan peringatan Resolusi Majelis Umum PBB No. 181 yang lahir pada tahun 1947 lalu.
Berdasarkan PBB, hari tersebut merupakan kesempatan bagi masyarakat internasional untuk memusatkan perhatiannya pada fakta bahwa masalah Palestina tetap belum terselesaikan dan bahwa rakyat Palestina belum mencapai hak-hak mereka yang tidak dapat diganggu.
Selain Terkait status kota Yerusalem, Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan dukungan terhadap Palestina. Dukungan Putin disampaikan pada Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, melalui pembicaraan telepon kepresidenan.
"Kemarin Presiden Rusia Vladimir Putin menelepon Presiden Palestina Mahmoud Abbas untuk memberitahukan kepadanya bahwa Moskow mendukung dimulainya kembali pembicaraan antara Israel dan pemerintah Palestina, termasuk mengenai status Yerusalem," kata pejabat di Kremlin dalam sebuah pembicaraan.
ADapun Pembicaraan antara Putin, dan Abbas terjadi tidak lama setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menghubungi Abbas. Trump menelepon Abbas untuk memberitahu bahwa dia akan memindahan Kedutaan Besar AS di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalam.
Jubir Abbas, Nabil Abu Rdainah menuturkan dalam pembicaraan itu, Abbas memperingatkan konsekuensi berbahaya dari keputusan tersebut, khususnya mengenai proses perdamaian dan keamanan, keamanan, dan stabilitas wilayah, serta seluruh duniia.
Dan Sejauh ini sendiri belum diketahui kapan pastinya Trump akan memindahkan kedubes AS ke Yerusalem. Pemindahan kedubes ini sendiri sama dengan pengakuan bahwa Yerusalem adalah Ibu Kota Ishrael.
"Negara Rusia, yang merupakan anggota tetap Dewan Keamanan PBB, dan merupakan salah satu Kuartet Timur Tengah, menekankan sikap utama dukungan mereka terhadap hak rakyat Palestina untuk menyegel nasib mereka sendiri.
Penyataan Menggemakan solusi yang adil dan mendetail untuk konflik di Timur Tengah sesuai dengan keputusan DK PBB, Putin mengatakan, sebuah negara Palestina dengan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya harus ditegakkan.
Adapun Hari Solidaritas Internasional dengan Rakyat Palestina sendiri ditandai setiap tahun pada tanggal 29 November, bertepatan dengan peringatan Resolusi Majelis Umum PBB No. 181 yang lahir pada tahun 1947 lalu.
Berdasarkan PBB, hari tersebut merupakan kesempatan bagi masyarakat internasional untuk memusatkan perhatiannya pada fakta bahwa masalah Palestina tetap belum terselesaikan dan bahwa rakyat Palestina belum mencapai hak-hak mereka yang tidak dapat diganggu.
Selain Terkait status kota Yerusalem, Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan dukungan terhadap Palestina. Dukungan Putin disampaikan pada Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, melalui pembicaraan telepon kepresidenan.
"Kemarin Presiden Rusia Vladimir Putin menelepon Presiden Palestina Mahmoud Abbas untuk memberitahukan kepadanya bahwa Moskow mendukung dimulainya kembali pembicaraan antara Israel dan pemerintah Palestina, termasuk mengenai status Yerusalem," kata pejabat di Kremlin dalam sebuah pembicaraan.
ADapun Pembicaraan antara Putin, dan Abbas terjadi tidak lama setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menghubungi Abbas. Trump menelepon Abbas untuk memberitahu bahwa dia akan memindahan Kedutaan Besar AS di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalam.
Jubir Abbas, Nabil Abu Rdainah menuturkan dalam pembicaraan itu, Abbas memperingatkan konsekuensi berbahaya dari keputusan tersebut, khususnya mengenai proses perdamaian dan keamanan, keamanan, dan stabilitas wilayah, serta seluruh duniia.
Dan Sejauh ini sendiri belum diketahui kapan pastinya Trump akan memindahkan kedubes AS ke Yerusalem. Pemindahan kedubes ini sendiri sama dengan pengakuan bahwa Yerusalem adalah Ibu Kota Ishrael.
Posting Komentar untuk "Mengharukan, Ini Jawaban Putin Mengenai Palestina"